Ini adalah potongan episode di serial Thailand berjudul The Gifted (2018). Review lengkapnya akan kutulis nanti, entah besok entah lusa entah tahun depan pokoknya tidak sekarang.
Biar tidak bingung, aku akan menulis sedikit ulasannya, hehe. Lagi-lagi, tulisan ini adalah untuk pengingat diri di masa depan, ketika aku mulai lupa.
Yuk, cussss ðĩ
Sumber: Pinterest
THE GIFTED (2018)
The Gifted adalah serial Thailand yang menceritakan tentang kehidupan murid di SMA no.1 di Thailand, bernama SMA Ritdha.
SMA Ritdha merupakan sekolah asrama yang memiliki sebuah program bernama Kelas Berbakat 'Class Gifted', masuknya lewat jalur tes yg diikuti seluruh siswa di SMA tersebut.
Kelas ini menjadi incaran para murid di SMA Ritdha karena merupakan kelas dengan kasta tertinggi. Siapapun yang masuk Kelas Gifted akan memiliki hak istimewa dalam segala hal di SMA Ritdha. Tergoda menjadi bagian The Gifted? Penasaran sama reviewnya? Sabar, yaaaa <3
Jadi murid di kelas Gifted ini ada 10, salah satunya bernama Punn.
Sumber: Pinterest Punn ini masuk di kelas The Gifted karena kepintarannya dalam segala bidang, sampai dia dijuluki si Sempurna. Jika orang lain cukup menguasai salah satu bidang, misalnya kimia atau olahraga, maka Punn ini bisa semuanya. Ya bermain Violin, ya Matematika, ya Bahasa asing, ya Olahraga, sampe Spelling Bee dia juga bisa. Pokok semua-semua aja dilalap sama si Pun ini. Para guru sampai rebutan untuk meminta Punn mewakili setiap cabang olimpiade/lomba.
Hingga suatu hari terjadilah tragedi! Sepertinya Punn kelelahan setelah mengikuti banyak cabang lomba. Di dalam kamar mandi, Punn berbicara sendiri dengan dua suara, seolah-olah terjadi percakapan dua arah. Dan dua suara ini saling berdebat. Di lain waktu, Punn bahkan bisa menangis histeris dan berubah tersenyum dalam sekejap seolah ada dua orang dalam tubuhnya.
Seorang guru bernama Pak Pom merasa curiga ada yang tidak beres pada Punn mencoba menelfon seorang psikolog dan terungkaplah apa yang terjadi pada Punn dan darimana semua kepintaran Punn ini. Yap! Dia terkena Multiple Personalities Disorder atau Kepribadian Ganda. Setiap kepintarannya mewakili satu kepribadian Punn. Jadi semua keahlian Punn bersifat imitasi atau palsu atau meniru. Itu bukan diri Punn yang asli.
Efek buruknya, ketika dia kelelahan maka masing-masing kepribadian bisa bertengkar saling menyalahkan. Punn akan memukul dirinya sendiri, mencoba membunuh diri sendiri dengan silet maupun terjun dari atap sekolah.
Pak Pom mencoba membantu Punn. Beliau mencari informasi tentang Punn yang ternyata dia adalah anak dari seorang ayah yang bekerja di departemen pendidikan, di mana ayahnya ini sangat sibuk, sering mengabaikan Punn tapi menuntut Punn untuk sempurna dalam akademik. Belum selesai sampai di sini, ternyata kakak-kakak Punn dulunya juga siswa Gifted dan kini telah sukses dalam karirnya. Hal ini yang membuat Punn tertekan dan berusaha agar telihat ia paling sempurna dan baik-baik saja.
Pak Pom pernah bertanya, "Punn, apa lagi yang ingin kau buktikan?" .
Punn menjawab, "aku ingin membuktikan bahwa aku nomor 1".
Pak Pom kembali bertanya, "untuk siapa?"
Untuk siapa semua hal ini ingin kau buktikan? Tidak cukupkah semua yang telah kau capai?
______________________
Banyak dari kita yang seperti Punn. Melakukan sesuatu karena orang lain. Membuktikan sesuatu pada orang lain.
Kita seringkali lupa, bahwa ada hal-hal yang di luar kendali kita. Contohnya adalah sikap orang lain pada kita. Kita tidak bisa mengontrol orang lain. Apakah orang itu bangga pada kita? Apakah orang itu benci pada kita? Sungguh, hal seperti ini jika kita memaksakan diri hanya akan buang-buang waktu. Kita menyakiti diri sendiri dengan bergantung pada perasaan orang lain terhadap kita.
Dalam bahasa simpelnya, "siap-siap aja lo kecewa dan terluka kalo terobsesi sama hal-hal di luar kendali lo!".
“Tak perlu menjelaskan tentang dirimu pada siapapun, karena yang mecintaimu tidak membutuhkan itu dan yang membencimu tidak akan mempercayai itu” – Ali bin Abi Thalib RA
Sumber: Pinterest
Hal-hal apa aja sih yang di bawah kendali kita dan di luar kendali kita?
DI BAWAH KENDALI KITA:
1. Pertimbangan/ Pandangan kita terhadap sesuatu
2. Keinginan kita
3. Tujuan kita
4. Tindakan kita
DI LUAR KENDALI KITA:
1. Kondisi kita saat lahir (jenis kelamin, warna kulit, orangtua kita, suku/bangsa, dll)
2. Opini orang lain
3. Penilaian orang lain
4. Tindakan orang lain
Jadi kalau kita baik sama orang dan dianya bales kurang ajar atau gak tahu diri, ya gak usah marah. LANGSUNG GAPLOK AJA! HAHAHA. Sorry, bercanda ðΧðĪŠ
Dengan demikian kita tidak harus membuktikan apapun pada orang lain. Pengen baik ya sudah niatkan berbuat baik aja. Juga kita tidak perlu menyalahkan orang lain jika segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan kehendak kita (tapi kita bisa menetapkan batasan dan berhak membela diri jika ada perlakuan yang tidak semestinya terhadap diri kita).
Contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang hal yang berada di dalam kendali kita dan yang berada di luar kendali kita tuh apa sihh? Media Sosial. Kadang setiap kali bikin postingan atau story di Instagram aku masih suka insecure. Kadang aku merasa postinganku akan banyak yang lihat atau like. Dan ternyata ketika terlanjur ber-ekspektasi tinggi tahunya yang like sedikit. Huft, langsung deh mikir postinganku pasti jelek, lanjut deleted post. Padahal mau orang suka atau nggak kan itu di luar kontrol kita. Di dunia ini nggak semua yang kita suka juga harus disukai orang lain, kan? Sooo kalau bikin postingan, STOP melihat berapa jumlah viewernya atau jumlah like-nya. Kalau kita merasa tulisan kita benar, ya sudah niatkan saja untuk berbagi informasi atau menghibur. Perkara orang mau menjentikkan jempolnya di logo love atau tidak, biarlah itu jadi urusan semesta, hahaha...
Contoh lainnya, nah ini buat mahasiswa nih, MAHASISWA. Berdasar pengalamanku dan jutaan mahasiswa di luar sana juga pasti, heuheu ð
Saat kita lagi sidang skripsi, nah loh bahas skripsi, fokuslah pada apa yang bisa kita lakukan dengan baik. Contohnya: Belajar memahami materi, bikin power point yang baik, latihan presentasi, latihan tanya jawab, jangan lupa siapkan undangan buat dosen pembimbing dan dosen penguji tentang jadwal sidang kita (aku dulu lupa ð akhirnya dimarahi habis-habisan karena ngabarin dosen ndadak), siapkan sajian snack yang pantas. Pokoknya upayakan maksimal, deh. Kasih terbaik yamg kita bisa berikan saat sidang skripsi nanti.
Sampai sini paham, ya?
Nah, setelah semua upaya maksimal yang kita lakukan, perkara nilai skripsi adalah DI LUAR KENDALI KITA. Yuu baca lagi apa-apa yang di bawah kendali kita dan di luar kendali kita ð.
Soo, jangan stress perkara nanti dapat nilai apa, mau A atau A+ itu di luar kontrol kita, gais. Itu adalah mutlak penilaian dari dosen. Tugas kita apa? Lakukan dan persiapkan yang terbaik :)
PERCAYA, DEH. HASIL TIDAK AKAN MENGKHIANATI USAHA
Maka jelas, menggantungkan kebahagiaan kita pada hal-hal di luar kendali kita itu tidak rasional, gais. Kebahagiaan adalah tanggung jawab diri masing-masing.
Sekali lagi, apa yang harus kita lakukan?
Lakukan yang terbaik versi kita, bukan untuk orang lain. Tapi karena kita bisa melakukan yang terbaik dan niat tulus ingin menjadi baik.
Setelah itu pasrahkan pada Allah, ikhlas. Berdoa sama Allah, minta agar apa yang kita lakukan, kita ucapkan adalah bermanfaat dan menyenangkan hati orang lain (minimal yaa tidak menyakiti hati orang, gitu).
Pada akhirnya apakah mereka bangga pada kita, apakah mereka peduli pada kita, apakah mereka mengagumi kita, itu di luar kendali kita ð
Ingatkah kita bahwa yang memiliki hati adalah Allah? Yang bisa membolak-balikkan hati orang adalah Allah?
"HAVE COURAGE AND BE A GOOD ONE AS YOU ALWAYS HAVE TO BE"